Mengapa Banyak Wanita Enggan Mengenakan Busana Syar'i?

(Sumber gambar: Instagram)

Di Indonesia ini wanita yang berhijab memang sudah banyak kita lihat, walau tak sebanyak yang tak berhijab. Mungkin ini fenomena kesadaran kaum Hawa akan Syariat agamanya, asal bukan sebuah trend berbusana saja. Tapi kata orang-orang moderat, ya disyukurilah, mereka para wanita sudah mau berhijab daripada memakai busana seronok (sexy).

Namun diantara yang sudah berhijab tadi sangat sedikit sekali yang mau memperhatikan busananya, apakah jilbab / busana yang dia kenakan sudahkah sesuai dengan tuntunan Syariat atau tidak?

Terbukti belum banyaknya para wanita yang mau mengenakan hijab/pakaian Syar'i. Banyak wanita yang setelah mengenakan hijab, ya sudah selesai sampai disitu. Tidak mau memperhatikan bagaimana bentuk hijab dan pakaian yang dia kenakan? Banyak kan, wanita yang mengenakan hijab asal sekedar menutupi rambut saja. Padahal aurat wanita itu bukan cuma rambut.

Perlu anda ketahui bahwa bagian tubuh wanita seperti dada, pinggul walau sudah ditutupi oleh pakaian, tapi kalau masih menampakkan lekukan tubuh, ya tetap harus ditutup lagi. Jadi mulai dari rambut, dada dan pinggul itu harus ditutupi oleh jilbab panjang. Dan sisanya betis dan kaki ditutupi oleh gamis dan kaus kaki.

Tapi wanita sekarang, berhijabnya kebanyakan hanya sebatas menutupi rambut atau karena trend berbusana untuk mempercantik diri (fashionable). Rata-rata panjang jilbab yang mereka kenakan hanya sebatas dada. Untuk wanita karir biasanya jilbabnya dimasukin didalam baju, jadi dadanya membusung tidak tertutupi. Sementara bawahannya mengenakan celana panjang baik yang longgar maupun yang ketat atau memakai rok dan menampakkan betis serta kakinya yang indah. Kalau begini ya apa artinya berhijab?

Memang sih ada yang agak mendingan, seperti ibu-ibu muda yang menghadiri pengajian rutin dan kondangan. Banyak kan ibu-ibu yang berhijab agak tertutup di sini?

Tapi tetap saja, jiilbab-jilbab mereka itu nanggung lho? Semua yang namanya nanggung itu kan ga enak? Kenapa ga di full-in aja, dibuat sempurna. Yaitu mengenakan hijab lebar, gamis panjang dan kaus kaki? Sepertinya para wanita ini sangat risih dengan yang namanya jilbab / pakaian Syar'i.

Sebenarnya pakaian Syar'i itu apa sih?

Gampang saja untuk mengetahuinya. Anda pernah kan melihat pakaian wanita untuk shalat? Iya mukena atau telekung? Kalau mukena jaman old biasanya bawahannya pake kain sarung. Tapi mukena jaman now itu sudah komplit satu set mukena dan bawahannya. Jadi seperti memakai jilbab dan gamis.
Nah, mukena atau telekung itulah namanya busana Syar'i. Syarat dinamakan busana Syar'i yaitu ia bisa dipakai untuk shalat. Jadi wanita yang bepergian mengenakan busana Syar'i, ga perlu lagi cari-cari mukena dan kain sarung saat hendak Shalat.

Lebih detilnya, pakaian Syar'i adalah terdiri dari jilbab panjang lebar melewati dada dan pinggul. Memakai baju gamis panjang dan kaus kaki.

Kenapa para wanita sekarang enggan untuk berhijab Syar'i sekali pun sudah berhijab?

Sebenarnya jangan tanya saya, tapi tanya wanitanya, kenapa mereka ga mau mengenakan hijab / pakaian Syar'i?

Kalau pun saya bisa menjawab pertanyaan tersebut, semata hanya dari pengamatan dan menduga saja. Mungkin jawabannya seperti ini:
  • Berhijab hanya karena suruhan orang tua/suami, dan lainnya. Hanya sekedar ikut-ikut-an.
  • Ga tau ilmu agama/malas belajar agama,.
  • Takut memakai pakaian Syar'i dengan alasan-alasan: belum siap, takut dianggap kuno, takut dibilang aliran sesat/radikal/teroris, dan lainnya.
  • Inginnya menjadi muslimah tapi masih ingin hidup jahiliyah. Ingin berjilbab tapi masih mau hang out sama teman-teman, ngegosip, ngerumpi, ke diskotik, ngeband, dan lainnya. Jadi setengah-setengah.
  • Takut ribet dan panas. Pakaian Syar'i itukan ribet dan bikin gerah badan (kata mereka sih). Padahal saat nanti di Yaumil akhir, hisab dirinya itu nanti akan ribet dan api neraka itu lebih panas dari panasnya pakian Syar'i yang dia keluhkan.
Bisa dipastikan kalau ada wanita yang memakai jilbab lebar, gamis, kaus kaki, mska dia adalah wanita berilmu (agama). Saya bisa pastikan itu. Karena hanya dengan pengetahuan agama seorang wanita bisa melakukan itu.

Padahal ya, memakai pakaian Syar'i itu sangaaaat banyak faedahnya, ini kita lihat dari kacamata dunia saja dahulu.
Apa faedah pakaian Syar'i untuk wanita dalam pandangan kasat mata. Ya tentu banyaklah, wanita jadi kelihatan anggun, mempesona, sejuk mata memandangnya. Rugi benar anda sebagai wanita tak mau berbusana Syar'i.

Anda bisa perhatikan mana yang jadi pusat perhatian lelaki, apakah wanita dengan full busana Syar'i, atau wanita berjilbab setengah-setengah? Tapi bukan berarti saya mengatakan wanita yang memakai jilbab Syar'i harus menjadi pusat perhatian. Jangan keliru, kembalikan fungsi jilbab atau pakaian Syar'i ke tujuan semula, yaitu menutup aurat dan wanitanya juga harus menjaga diri dari tebar pesonanya.

Yakinlah anda sebagai wanita itu sangat tidak ada enaknya dipandang jika berhijab setengah-setengah. Atas berhijab, bawah pake rok pendek atau celana panjang, sangat tidak mecing. Model apaan ini..???

Ada larangan lho (ada dalilnya) wanita itu dilarang memakai celana panjang, karena berbentuk seperti kelelakian. Jadi renungkan kembali, ganti celana panjang anda dengan rok panjang atau pakai gamis sekalian.

Cobalah anda beli busana Syar'i tadi, atau bisa anda pinjam punya teman. Anda pakai dulu diam-diam di kamar, dan berkaca lah, perhatikan anda menarik tidak jika memakai busana Syar'i seperti itu? Coba pandangi terus, bandingkan dengan pakaian anda yang lama? Anda sebagai wanita pastilah tahu itu yang mana kelihatan indah.

Jangan ragu untuk berhijab / berbusana Syar'i duhai wanita? Adalah lebih baik anda hijrah memakai busana Syar'i karena keimanan, bukan semata karena trend atau ikut-ikutan, agar wanita dan busananya sama-sama Syar'i. Akan percuma saja jika anda memakai busana Syar'i tapi menebar pesona lelaki. Anda pakai jilbab panjang, pakai gamis serta memakai cadar pula, tapi sering selfi di Medsos. Ya sama saja bohong, ini namanya tertutup tapi memperlihatkan.

Semoga kita diberi hidayah untuk selalu berubah menjadi yang lebih baik, apalagi ini momen Ramadhan, mulailah dari sini. Semoga bermanfaat. Wallahu'alam.

Difan

Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan dan santun

Previous Post Next Post