Beribadah Itu Melelahkan? Memang Iya!

Ramadhan sudah berlalu, bahkan Syawal sudah jalan di pertengahan bulan. Tapi kenangan Tarawehnya, berbukanya, Shahurnya, Tahajjudnya, Shubuh berjamaahnya, baca Qur'annya masih melekat di hati kita.

Bulan Ramadhan memang bulan ibadah, amal-amal kita dilipat gandakan pahalanya. Jadi tak heran ummat Islam berlomba-lomba / termotifasi untuk meraih pahala dengan banyak melakukan amal ibadah. Ibaratnya dikasih bonus, masa ga diambil?

Namun ternyata beribadah di bulan Ramadhan itu memang tidak semudah yang diperkirakan. Faktor utama yang mempengaruhi kekhusyukan adalah kelelahan.

Maka wajar banyak yang ga sanggup sebulan penuh konsisten beribadah. Kebanyakan hanya panas-panas tahi ayam saja. Awalnya menggebu-gebu, pas di pertengahan sudah tersendat-sendat, dan menghilang ketika di akhir.

Mungkin diantara kita ada yang berkata:

"Saya ga bisa beribadah banyak-banyak di bulan Ramadhan, karena pagi, siang sampai sorenya saya bekerja. Energi saya habis dalam aktifitas bekerja!"

Dilema juga memang, satu sisi berlelah-lelah mencari nafkah, sisi lainnya ingin banyak beribadah di bulan Ramadhan.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Beribadah itu memang lelah, tak usah di bulan Ramadhan, dalam bulan-bulan biasa saja, ibadah itu memang bikin capek, ya misalnya seperti shalat lima waktu, puasa dan amalan lainnya.
Shalat lima waktu di rumah saja sudah bikin kita merasa jenuh dan terbebani, tak heran banyak yang melalaikannya, bahkan meninggalkannya. Apalagi shalat lima waktu berjamaah di Masjid, wow ini paling buueraaat rasanya. Terutama kalau shalat Isya yang berjamaah di Masjid yang paling berat ni, karena tubuh sudah sangat cuuuapeeek rasanya seharian bekerja. Pengen istirahat, nonton TV, ngopi, adeeem dah...

Gimana dengan shalat sunnah seperti Tahajjud di tengah malam?

Boro-boro shalat di tengah malam? Lha shalat lima waktu di Masjid saja bolong-bolong atau ga shalat sama sekali? Waktunya orang untuk istirahat kok disuruh bangun untuk shalat? Bisa-bisa terkapar karena kekurangan tidur.

Kalau boleh meminta, mungkin anda akan berkata, pliiis, bagi orang Islam yang bekerja, bisa ga ya shalatnya libur aja, karena rasanya sudah cukup letih dengan aktifitas kerja. Apalagi kalau pas Ramadhan, shalatnya diliburkan dong, juga amalan ibadah lainnya, biar kita bisa fokus cari makan, cari duit di pagi, siang dan sore harinya dan juga agar puasanya bisa lancar. Siip daah...

Heeyy kawan, saya mau tanya, nyari kerja itu gampang tidak? Cari nafkah buat keluarga itu enak tidak?

Tentu tidak enak bukan..???

Aktifitas pekerjaan kita yang begitu melelahkan. Kerja keras seharian, peras keringat, banting tulang. Tapi kenapa kita bersedia melakukannya tanpa nyinyir dan menggerutu, WHY?
Ya karena demi karir, demi keluarga tersayang, demi dapur tetap ngebul, anda rela memasuki zona tak nyaman agar bisa sukses, aman dan sejahtera.

Kalau urusan dunia saja anda rela berlelah-lelah, rela memasuki zona tak nyaman, kenapa saat urusan akhirat anda cemen, ngeluh, menggerutu, loyo?

Untuk urusan dunia anda begitu tegar dan kuatnya. Bahkan di luar aktifitas kerja yang begitu padatnya, anda masih sempat menyalurkan hobby (ya umpama ngeblog). Anda rela update artikel blog rutin, menulis gila-gilaan, kejar target agar rating blog naik. Anda rela bercapek-ria sampai tengah malam berkutat dengan blog, padahal anda saja sudah lelah dalam aktifitas kerjaan sehari-hari. Semua itu dilakukan dengan enjoy dan happy tanpa ada protes apa pun.

Tapi giliran melakukan ibadah, sejuta keberatan disampaikan, bahkan untuk melakukan amalan di bulan yang hanya sekali dalam setahun anda pun tak mau mengupayakannya?

Siapa bilang badah itu mau gampangnya saja. Masuk Syurga itu ga mudah bung, harus memaksakan diri dan berlelah-lelah. Apakah anda tahu kalau Allah SWT itu senang melihat seorang hamba yang lelah beribadah (menggapai ridhaNya).

Jika memang tak sanggup membagi waktu ibadah dan kerjaan, seharusnya anda itu berfikir, atur ulang jadwal kerja anda. Umpama, anda pulang kerja kemalaman, tak sempat Taraweh berjamaah di Masjid, ya lakukan di rumah kan bisa, walau tak bisa rutin. Ya mau gimana lagi, siapa suruh bekerja ditempat yang bisa melalaikan ibadahmu?

Saya ingin berbagi kisah kepada anda. Mungkin bisa memotifasi

Saya pernah mengalami gejala sesak nafas karena Maag dan dianjurkan harus banyak istirahat. Makanya saya tak bisa bergadang lagi, lewat jam 10 malam saja saya tidur, akan mengakibatkan kambuhnya sesak nafas saya. Pernah suatu ketika, lelahnya minta ampun, sampai berdiri saja pun tak sanggup, limbung rasanya. Jadi praktis saya ga bisa lagi bergadang atau beraktifitas apa pun di tengah malam.

Saya pernah mencoba untuk bangun shalat malam. Dua malam saya coba melakukannya, hasilnya kepala saya berkunang-kunang, jantung berdegup kencang tak keruan, pemandangan gelap, rasanya mau muntah. Saya sudahi shalat. Dalam hati saya berkata, mungkin saya tak kan pernah bisa shalat malam lagi.

Namun keinginan Tahajjud tersebut sangat kuat. Bagi saya Tahajjud itu semangat dan kekuatan, tak mungkin saya tinggalkan. Saya ga percaya kalau bangun tengah malam untuk beribadah bisa berdampak negatif. Jadi saya terus paksakan mencoba lagi, hasilnya limbung lagi, saya coba lagi. Lagi dan lagi, pada kesempatan selanjutnya saya berhasil.

Ya Alhamdulillah, saya bisa melaksanakan shalat Lail ini, sekali, dua kali, tiga kali bahkan berkali-kali sampai saat ini. Alhamdulillah tidak ada dampak negatif yang saya rasakan akibat sering bangun tengah malam. Bahkan disaat Ramadhan pun saya tetap eksis berTahajjud.

Kenapa saya bisa melakukannya? Ya karena kuatnya tekad serta pertolongan Allah..!!!

Makanya duhai kawan, mintalah kepada Allah agar diberi kemudahan dan kekuatan untuk beribadah. Jika engkau niat ingin beribadah, mohonlah kepadaNya agar diberi jalan dan kekuatan.

InsyaAllah jika niatmu kuat ingin beribadah, tak ada lagi rasa lelah, capek, tak ada waktu dan sejuta alasan tetek bengek lainnya. Engkau nanti akan merasakan nikmatnya beribadah.

Saya kasih tahu rahasia suksesnya beribadah. Kuncinya cuma satu, yaitu: PAKSAKAN..!!! PAKSAKAN DIRIMU BERIBADAH DENGAN IKLHAS agar hidayah bisa merasukimu.

Beribadah itu jelas berat bagi yang tak ikhlas, istilahnya maaf ya (Munafik). Orang-orang Munafik sangat berat melakukan ibadah apalagi kalau dalam kesendirian..

Tapi sebaliknya, ibadah yang dirasa berat dan tak mampu untuk dilakukan, akan tapi ringan saja bagi orang-orang yang ikhlas (beriman).

Makanya tumbuhkan keikhlasan di hatimu agar dimudahkan jalan. Jangan sampai waktu kita ini habis hanya untuk dunia. Jangan sampai anda hanya lelah dan letih hanya mengurusi dunia. Pikirkanlah kawan..

Semoga bisa menginspirasi.

Difan

Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan dan santun

Previous Post Next Post