Ini Penyebab Kamu Susah Mendapatkan Jodoh

Bertemu dengan jodoh dan menikah adalah dambaan dan harapan setiap insan. Tentu tiada terkira kebahagiaan yang dirasakan akan menjalani kehidupan baru, keluarga yang baru serta masalah baru, hehe...

Bicara bahagia, yang paling bahagia itu adalah menikah tanpa berpacaran. Kenapa?

Karena pernikahan yang diawali tanpa berpacaran itu unik dan sangat romantis. Dimana letak romantisnya? Ya saat di hari pertama pernikahannya? Bisa anda bayangkan? Perasaan deg-degan, canggung, grogi, malu-malu tapi nafsu 😀, semua kumpul jadi satu.

Bagaimana tidak canggung? Pasangannya saja belum pada kenal dekat satu sama lannya. Bertemu saja hanya saat datang di hari pertama ke rumah si calon bersama keluarga untuk bersilaturrahmi. Itu pun masih diam-diaman dan malu-malu. Dan tahu-tahu, sudah berada di dalam kamar berduaan sama pasangan halalnya. Mau ngomong apa? Ga ada bahan percakapan pastinya? Semuanya malu-malu. Apa bukan romantis ini namanya? Inilah hikmah pernikahan tanpa pacaran. Uuuuh...co cuit deeeeh 😀

Ya, itu kebahagiaan untuk yang telah mendapatkan jodohnya. Sekarang kita masuk ke topik bahasan. Bagaimana untuk insan yang belum mendapatkan jodoh, bahkan sampai di usia senja mereka, jodohpun tak datang jua? Tentu sangat menyedihkan rasanya?

Zaman sekarang ini banyak ditemukan para insan yang belum juga menikah (masih mencari jodohnya). Kebanyakan ini dialami oleh kaum Hawa. Apa penyebab hingga sampai diusia senja mereka belum juga mendapatkan jodohnya.

Dari pengalaman pribadi yang dirasakan penulis juga dari pengamatan, maka hal-hal inilah penyebab orang belum juga bertemu jodohnya (lama menikah). Mari kita simak:

1. Terlalu pemilih

Suka atau tidak suka, inilah penyebab utama yang paling banyak dialami oleh para pencari jodoh tersebut. Pernikahan terkendala karena banyaknya kriteria yang mereka tetapkan untuk jodoh yang diinginkan.

Memilih-milih jodoh itu memang perlu agar jodoh yang datang tidak sembarangan orang. Ya kalau main terima saja bisa gawat, kalau yang datang nanti usianya sudah 70-an keatas, atau beda keyakinannya, gimana?

Ya kita berhak memlih jodoh sesuai yang kita inginkan agar ada rasa kecocokan, ketentraman dan kedamaian di hati.

Hanya saja di zaman now, kriteria jodoh yang ditetapkan terlalu tinggi bahkan standar duniawi sekali. Seperti harus tampan, harus cantik, harus mapan, harus kaya, harus humoris, dan harus-harus lainnya. Ya kalau kitanya juga punya kriteria tinggi mungkin masih dimaklumilah. Lha ini, diri sendiri juga biasa-biasa aja, ga cantik, ga ganteng, ga kaya, dan lainnya, tapi inginnya diatas rata-rata. Ya timpang dong, besar pasak dari tiang ini namanya.

Pengalaman penulis, biasanya kebanyakan para wanita yang terlalu banyak keinginan dan tuntutannya, seperti calon suami harus ikut ke rumah orang tua si wanita, mahar nikah harus tinggi nikah harus pesta besar, proses pernikahan harus pacaran dulu bertahun lamanya, dan lainnya.

2. Sibuk bekerja

Ini juga ada dialami orang-orang jaman now. Saking sibuknya dengan karir, ga lihat umur makin bertambah (usia makan berkirang). Terlalu santai mengurusi diri sendiri atau merasa ga perlu dengan pasangan hidup karena sudah merasa mapan dalam segala hal. Kalau sampai punya pemikiran seperti ini gawat, bisa berdosa ente, ya menikah itu hukumnya jadi wajib jika kita mampu lahir dan bathin, jika sengaja anda tak menikah maka berdosalah anda.

3. Terlalu santai dalam hidup

Penulis pernah mengalami hal seperti ini yang akhirnya menjadi penyesalan. Dimasa muda tidak menargetkan apa-apa yang ingin dicapai, akhirnya kebablasan. Tak salah juga kalau hidup itu harus punya target agar kita bisa memanej masa depan kita. Sedih lho seperti ini, jangan seperti ini ya? Mumpung di usia muda carilah kerjaan dan jodohmu, dan cepatlah menikah.

4. Tak mau berikhtiar

Banyak diantara para pencari jodoh ini pasrah dengan nasibnya. Tak mau melakukan apa-apa, tak mau berikhtiar untuk mendapatkan jodohnya, dengan pertimbangan skeptis atau alasan karena malu untuk meminta tolong kepada orang lain. Padahal ikhtiar itu tanda kita itu sangat bersungguh-sungguh dalam keinginan kita.

Ikhtiar yang dimaksud bukan bergabung di grup-grup pencari jodoh di dunia maya. Bukan itu. Maksudnya ikhtiar melalui amalan, ibadah. Ya misalnya Tahajjud, beinfaq/bersedekah dan lainnya. Intinya ikhtiar agar Allah mengabulkan permintaanmu.

Boleh juga meminta pertolongan kepada orang-orang yang kamu rasa dekat/percayai. Jangan sungkan atau malu. Ini juga termasuk ikhtiar duniawi kita.

5. Merawat orang tua

Nah ini banyak juga kasusnya. Karena baktinya merawat orang tua yang sudah tua, dan sedang sakit pula maka dia rela mengorbankan masa depannya. Jika dia menikah siapa yang akan merawat orang tuanya. Sementara saudara-saudaranya yang lain sibuk dengan keluarganya masing-masing.

Apalagi si pencari jodoh ini adalah anak perempuan yang paling kecil pula. Sudahlah dia yang bontot, dia pula yang bertanggung jawab mengurus orang tuanya. Sementara disana ada abang-abang atau kakak-kakaknya, tapi tak mau perduli. Ingat ya, TANGGUNG JAWAB MENGURUS ORANG TUA ITU DITANGAN ANAK LELAKI!

6. Takut menikah karena belum mapan

Banyak para lelaki yang sudah cukup umur tapi segan untuk melamar calonnya karena ketiadaan biaya. Sementara pekerjaan pun tak juga mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Akhirnya tak jadi-jadi menikah, sementara maksiat pun terus dilakukan. Ya pacaran terus, entah kapan nikahnya?

Padahal tak ada rumus kalau mau menikah harus nunggu kaya atau mapan dulu. Yang penting kita bisa punya penghasilan tetap walau pas-pasan. Itu sudah modal awal yang bagus. Jangan membuat hidup yang sedianya mudah menjadi sulit. Manusia jaman now kan kebanyakan begitu, ada jalan yang mudah dicari yang susah.

Itulah tadi poin-poin yang menyebabkan seseorang lama menikah (tak mendapatkan jodohnya). Poin 1 yang paling banyak kasusnya! Karena terlalu pemilih, akhirnya tak jadi menikah. Padahal jodoh yang datang bukannya tak ada,,,, cukup banyak, tapi semua ditolak karena bukan kriterianya.

Dalam kasus susah dapat jodoh ini, biasanya banyak terjadi kepada para wanita. Kaum Hawa ini yang terlalu mempersulit jalannya pernikahan mereka. Anda bisa lihat di lapangan, mana yang lebih banyak (maaf ya) perawan tua atau perjaka tua? Kebanyakan adalah wanita bukan?

Saran dan Nasehat

Untuk anda yang masih terasa susah datangnya jodoh, maka coba simak nasehat dibawah ini:

Jangan terlau memilih-milih jodohmu, kalau pun harus memilih, pilihlah dengan kriteria agama, misalnya: calonmu itu harus shaleh/shalehah, rajin shalat dan taat dengan Syariat, berakhlak baik dengan segala kekurangannya, bisa membimbing anak dan istri di jalan agama.

Kalau kau tetap tak menurunkan standar pilihan jodohmu, maka kau tak kan menikah-menikah. Kejadiannya akan selalu seperti ini: Engkau bertemu dengan orang yang kau suka tapi dia tak suka (gagal). Engkau bertemu dengan orang yang tak kau suka tapi dia menyukaimu (gagal), begitu seterusnya. Sampai kapan ini berujung? Maka pilihlah jodoh yang hanya mencintai dan menerimamu apa adanya. Yang mau diajak hidup susah meski kau tak bermaksud menyusahkannya. Pilihlah yang benar-bemar serius, yang mau diajak menikah. Bukan yang hanya mau main-main saja. Kalau engkau memilih orang yang sudah siap untuk menikah, maka segalanya akan terasa lancar, dia siap menikah denganmu dengan segala kekuranganmu.

Ini yang paling penting mudahkan urusan pinangan/mahar calonmu. Jangan kau berikan syarat yang berat-berat, siapa tahu dia orang yang tak punya. Inti dari pernikahan bukan tingginya mahar atau meriahnya pesta, tapi kebahagiaan hati karena sudah mendapatkan pasangan yang baik.

Dan untuk anda yang belum mendapatkan jodoh karena masih menjaga orang tua: Coba beritahukan kepada saudara-saudaramu yang lain agar bergantian merawat orang tua kalian. Tanggung jawab merawat orang tua jangan hanya dibebankan kepada satu orang saja, sementara ada saudara yang lain lebih berhak, seperti saudara laki-laki yang paling tua. Dia yang berhak menjaga orang tuamu. Suruh dia gantian merawat orang tua agar kau bisa memikirkan masa depanmu.

Tapi jika engkau hanya sendirian (tak punya sanak saudara), cobalah cari jodoh yang mau mengerti keadaanmu, agar saat kalian nanti menikah bisa sama-sama merawat orang tua.

Jangan tunggu menikah di usia senja, segeralah menikah jika jodohmu sudah datang walau tak sesuai dengan pilihanmu. Pilihlah paras yang sedang-sedang saja, tidak cantik, tidak juga jelek, tidak gemuk, tidak juga kurus supaya kau bisa menerimanya dan agar engkau tidak malu dan minder nantinya. Tapi jika kau memang sanggup untuk menerima jodoh (mau gemuk, kurus, jelek, miskin) ya itu lebih bagus, yang penting kan akhlak agamanya. Jodoh yang sesuai dengan hatimu itu belum tentu baik bagimu, dan sebaliknya jodoh yang selalu kau tolak karena tak sesuai kriteria bisa jadi dia baik untukmu. Maka Istikharah saja.

Jangan hanya menanti jodoh yang datang dari kejauhan. Coba kau cari didekatmu, mungkin ada yang suka padamu, tapi selalu kau abaikan. Pertimbangkan mereka. Siapa tahu merekalah jodohmu. Jangan tunda lagi, segerah menikah.

Semoga mendapatkan jodohnya lebih baik.

Difan

Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan dan santun

Previous Post Next Post