Curhatan Para Emak-emak

"Kenapa sih wanita itu selalu disalahin dan disuruh sabar? Punya suami zhalim, istri disalahin. Suami ga kerja, istri disalahin katanya harus sabar. Istri ga shalat, ga faham agama, istri juga yang disalahin. Istri menolak suami poligami, istri disalahin. Bla...bla.."

Ya, itu curhatan seorang emak. Dia sepertinya merasa aturan agama ini tidak adil untuk dirinya atau kaumnya. Mereka merasa para lelaki (suami) itu lebih diuntungkan posisinya. Sementara istri disuruh bersabar dan menderita. Kalau ngebantah nanti dibilang istri durhaka.

Benarkah demikian??

Engga benar itu. Aturan Allah itu adil untuk semua hamba-hambaNya. Kalau pun ada dirasa tidak adil, ya itu hanya perasaan belaka. Dalam hal ini istri yang tidak mau bersabar. Terlalu menuntut dan suka mengeluh.

Penyebab para istri sering baper

Karena minus iman dan ilmu. Ya memang faktanya seperti itu. Wanita zaman now banyak yang ga mau bersyukur. Dikasih suami yang kekurangan, ngeluh, dikasih suami yang berkecukupan, lupa diri. Makanya masih ingat ga, siapa penghuni neraka yang paling banyak? Wanita bukan?

Hidup adalah ujian? Hidup di dunia ini kalau mau jujur lebih banyak pahitnya daripada manisnya. Makanya untuk menjalani hidup dengan kesabaran itu harus punya pegangan, yaitu ilmu dan iman. Ilmu agama yamg membuat kita faham dan dewasa menyikapi aturan Allah, dan iman yang bisa membuat diri bisa bersabar dan berfikir sehat.

Para istri harus bersabar dengan keadaan rumah tangganya, sabar kepada suami yang zhalim (suami yang zhalim aja disuruh sabar, apalagi suami yang shaleh), sabar kepada suami yang belum bisa memberikan nafkah yang layak, sabar dalam mengurus anak, sabar menghadapi mertua yang cerewet, dan lainnya.

Tau ga, kenapa istri itu harus taat, patuh, hormat kepada suami?

Karena suami adalah imam / pemimpin atau sosok yang harus dihormati bagi seorang istri. Ridha suami adalah ridha Allah.

Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam pernah berkata: Seandainya manusia boleh bersujud kepada manusia, maka aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.

Itu menunjukkan tingginya bakti istri kepada suami. Sebenarnya taat/hormatnya istri kepada suaminya sama saja dengan taat/hormatnya anak kepada orang tuanya. Surga istri dibawah kaki suami, surga anak dibawah kaki orangtuanya (ibunya).

Tapi istri jangan baper ya? Jangan protes, "Wah enak dong suami, apa-apa istri yang disalahkan? Suami dong yang benar semuanya?"

Siapa bilang cuma suami yang benar dan dapat enaknya aja?

Bukan cuma istri yang harus mengalah dan bersabar, suami juga. Para suami yang baik dan shaleh juga harus bersabar dalam susahnya mencari pekerjaan yang layak, susahnya mencari nafkah. Bekerja pun di tempat yang tidak nyaman, banting tulang, peras keringat, korban perasaan. Semua demi anak dan istri. Tahu-tahu sampai rumah, sang istri nyap-nyap, "Kok cuma segini uang belanjanya bang? Mana cukup?"

Suami juga harus punya ekstra kesabaran tinggi kepada istri-istri mereka yang suka ngebantah, suka ngelawan sama suami. Disuruh shalat, disuruh pakai jilbab syar'i, pada ga mau, malas-malasan. Disuruh di rumah aja, malah kelayapan dan ngegosip.

Para suami harus sabar dan tidak boleh emosi kepada istri yang suka ngeyel dan susah dinasehati, kalau tidak, nanti di cap suami yang kasar, emosian, tidak punya akhlak. Padahal si istrinya yang bebal dinasehati.

Tanggung jawab suami besar, bukan hanya mencari nafkah, tapi lebih dari itu yaitu bertanggung jawab membimbing anak dan istri ke jalan agama.

Malah jadi suami yang baper sekarang 😀

Jadi para istri ga perlu baperan lagi. Masing-masing punya hak dan tanggung jawab, tapi hak dan tanggung Jawab suami yang lebih besar. Makanya diperlukan ilmu dan iman agar masing-masing bisa menjalaninya dengan keikhlasan.

Suami walau punya hak penuh atas istri bukan berarti bisa bersikap seenaknya. Titah suami itu tak harus ditaati istri jika menyangkut kemaksiatan. Istri hanya taat kepada suami dengan hal yang baik-baik saja, umpama menyuruh istri pakai jilbab Syar'i, menyuruh istri shalat, baca Qur'an, jangan ngegosip, dan lainnya..

Jika suami menzhalimi istri maka suami akan berdosa.

Jika ada suami-suami yang tidak adil, tidak mengenakkan atau mungkin zhalim. Ya itu salah emak-emaknya juga, dulu waktu mau cari pasangan, kenapa main embat aja. Harusnya ya dilihat baik dan buruknya. Jangan karena modal cinta atau mapan doang. Lagian apa pun suamimu, mau baik / buruk, itu adalah ujian untukmu.

Ketehuilah, ada balasan bagi istri yang sabar dan taat kepada suami, yaitu Surga.

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”
(HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih). Sumber: muslim.or.id

Hadits diatas menunjukkan keistimewaan seorang wanita (istri).
Istri boleh memilih syurga mana pun yang dia inginkan walau tanpa berlelah-lelah ibadah. Tak usah shalat malam, tak usah shalat sunnah, tak usah puasa sunnah dan amalan sunnah lainnya, cukup taat kepada suami, menjalankan amalan wajib, serta menjaga kesucian dirinya.

Tuh lihat, betapa istimewanya kedudukan wanita yang shalehah yang taat kepada suaminya. Jadi jangan merasa terbebani dengan status ketaatanmu. Pahala dan jihadnya seorang istri itu memang mengurus suami dan anak-anaknya, bukan menjadi wanita mandiri yang bekerja, bukan menjadi wanita karir.

Banggalah engkau wahai istri yang shalehah. Istri yang betah diam di rumah mengurus suami dan anak-anakmu, yang bersyukur dengan penghasilan suamimu baik besar maupun kecil. Engkau akan menjadi wanita yang mulia di mata Allah, dan di Surga kelak, engkau akan menjadi bidadari, mengalahkan bidadari-bidadari yang ada disana.

Nah, jangan lagi baperan ya, makanya seringlah ngaji, datangi majlis-majlis ilmu. Kalau ga sempat hadir di pengajian dunia nyata, bisa ikuti kajian-kajian yang ada di medsos. Zaman now ini mah enak, semua dimudahkan, di Medsos itu banyak grup/akun para ustadz ahlussunnah yang berdakwah, pilih ustadz yang aqidahnya lurus. Di WA juga banyak grup-grup kajian ahlussunnah. Ikuti kajian-kajiannya. Jangan cuma urusan dunia aja yang diseriusin.

Semoga para emak ga baper lagi ya? (Wallahu'alam)

Difan

Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan dan santun

Previous Post Next Post