Kecantikan Itu Indah Dilihat Tapi Belum Tentu Indah Dirasakan


(Sumber gambar: post istagram gramho.com)

Wanita cantik itu bagi pria memang menyegarkan mata, menenangkan perasaan, mendamaikan hati. Apalagi kecantikan itu diiringi keseksian tubuh, "Wow, selera lelaki?"

Fitrah laki-laki suka kepada wanita cantik, tak ada yang mengingkarinya. Kita bisa melihat banyak kisah dimana pria sering jatuh hati pada wanita cantik saat pandangan pertama. Pokoknya ga ada laki-laki yang menolak wanita cantik.

Hanya saja tak semua lelaki bisa mendapatkan wanita cantik. Apalagi lelaki yang tak ganteng, tak menarik dan bukan tipe lelaki pujaan wanita. Jangan harap laah..

Kata bung Ebiet G Ade dalam penggalan syair lagunya: ..."Kau diciptakan bukan untukku, ...biarlah kucumbui bayangmu dan kusandarkan harapanku"... Duh dramatisnya.

Tapi tahukah anda, kalau yang indah-indah itu belum tentu indah juga saat didekati atau dirasakan. Coba aja lihat panorama pegunungan dan lembah yang hijau atau danau yang indah saat dilihat dari kejauhan tapi belum tentu indah dan nyaman saat engkau memasukinya. Justru bahaya yang engkau terima, jika coba-coba menjelajah dan mengarunginya.

Begitu juga yang namanya wanita cantik. Dia sangat indah dan mempesona saat dipandang mata. Tapi belum tentu keindahan yang dirasakan jika kau ingin memilikinya.

Kebanyakan wanita yang parasnya cantik itu banyak tuntutannya. Ya dia sadar kalau dirinya ada keistimewaan, jadi tidak salah rasanya dia meng"harga"kan dirinya. Artinya tidak sembarangan pria yang bisa memiliki hatinya.

Wanita cantik yang sadar dirinya cantik tahu semua laki-laki akan tertarik kepadanya. Maka dia pun mengambil tindakan memilah dan memilih siapa yang menjadi pendampingnya. Semua itu demi keuntungan / kenyamanan si wanita cantik tadi.

Jika si wanita cantik tadi adalah wanita Shalehah, maka dia akan mencari pria shalehah juga, yang ganteng, mapan dan cerdas dalam ilmu agama. Ini kriteria idealisnya ya? 😀

Tapi jika dia adalah wanita yang awam / kebanyakan, maka dia akan mencari pria dengan ekonomi yang mapan (kaya) atau pria yang pandai mencari duit. Atau jika bukan pria kaya maka dengan pria dengan wajah ganteng. Atau jika bukan dengan pria ganteng, maka dengan pria yang mau berkorban habis-habisan untuk mengambil hati si wanita cantik tadi.

Allah itu Maha Adil. Ada wanita cantik tapi banyak tuntutannya, di lain sisi ada wanita yang tak cantik tapi punya kelembutan hati. Untuk mendapatkan wanita cantik, seorang pria tidak bisa main slonong boy aja menyatakan rasa hantinya, dia harus punya kriteria diatas rata-rata pria. Umpama, ganteng, kaya, humoris dan pintar.

Selebihnya itu maaf ya, tidak akan masuk nominasi. Jadi mengundurkan diri saja.

Sebaliknya untuk mendapatkan wanita yang tidak cantik atau biasa aja, tidak begitu banyak jalan berliku yang dilalui. Kenapa begitu? Ya karena wanita yang tak cantik itu sadar akan ketidakcantikan parasnya, dia sadar tak banyak yang suka padanya, maka wanita tersebut akan menerima siapa saja pria baik-baik yang mau dengannya. Dia bertekad untuk mencintai seorang pria setulus hatinya. Dia rebut hati lelaki dengan kecantikan akhlaknya.

Kecantikan akhlak itu memang kurang populer bila dibandingkan dengan kecantikan fisik. Kecantikan fisik memang masih jauh lebih memikat. Ya wajar sajalah, manusiawi itu.

Salahkah seorang lelaki yang polos dan baik hatinya sangat ingin mendambakan wanita cantik sebagai pasangan hidupnya agar dirinya bisa mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian di hati?

Tidak salah, hanya saja untuk lelaki tersebut agar mecari wanita cantik dengan hati yang cantik (ikhlas) juga agar dia mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian tadi. Karena jika tidak, dia akan banyak kecewa jika paras tampan, kekayaan, kepintaran dan lainnya tidak menyertainya.

Adakah wanita cantik yang baik hatinya, yang sederhana, polos, menerima apa adanya?

Sepertinya ini sangat sulit ya di jaman kapitalis yang serba pamrih ini. Sulit sekali, mungkin juga ga ada.

Tapi bicara tentang cantik, jangankan wanita cantik dari kalangan awam / hedonis, wanita cantik sederhana dari kalangan agamis saja juga sama sulitnya.

Lho, tapi katanya wanita cantik yang shalihah kan menerima pria yang shaleh juga?

Iya sih, tapi pria shaleh yang gimana dulu?

Seperti yang saya sebutkan diatas, pria shaleh yang punya keistimewaan seperti tampan, pintar, cerdas, alim dan kalau bisa juga kaya. 😀

Ya rasanya mustahil ada wanita cantik yang shaleh di jaman now ini tahu-tahu suka sama lelaki shaleh tapi jelek, miskin dan ga pintar lagi. Kayaknya ini hanya ada di zaman Rasulullah SAW. Kalau pun ada seribu banding satu, ini merupakan rahmat Allah kepada hambaNya.

Tapi saya juga tak bisa menyalahkan seorang wanita shalehah menginginkan pria shaleh yang juga sempurna seperti yang sebutkan diatas. Itu masih manusiawilah, dan juga hak mereka untuk memilih pendamping hidupnya sepanjang tidak menyalahi Syariat. Hanya saja kasihan dengan pria shaleh yang ga ganteng, tak cerdas tak mapan tadi? Mereka tak punya peluang banyak untuk memilih. 😀

Tidak dilarang ingin memliki pasangan yang cantik / ganteng asal disertai faktor keimanan. Jika anda sanggup mendapatkan wanita cantik yang shalehah, silakan saja asal anda siap berkorban, siap memantaskan diri. Jika anda tak sanggup maka mundurlah. Istilah pasarannya Mengacalah! Kamu siapa, dia pun siapa?

Bagi pria yang baik, sederhana, polos, ga neko-neko, carilah pasangan yang pantas dengan keadaan kita. Saya sarankan carilah wanita dengan paras yang sedang-sedang saja, tidak cantik, tidak juga jelek agar hatimu bisa menerimanya.

Jangan memaksakan diri mencari yang terlalu shalehah, dikhawatirkan dengan segala kekurangan anda tak kan sanggup mengimbanginya.

Jika tak bisa kau dapatkan wanita shalehah, maka carilah wanita Muslim yang biasa saja tapi mencintaimu dan menerima dirimu apa adanya. Yang sederhana, lembut hatinya dan mau menerima kebaikan agar wanita tersebut bisa engkau bimbing menjadi wanita shalehah.

Wanita cantik memang indah dilihat, damai serasa di hati, tapi belum tentu seperti itu faktanya. Banyak pengorbanan yang harus kita lalui.

Sementara wanita yang biasa saja memang tak seindah mata memandang tapi insyaAllah kita bisa merasakan keindahan dan kedamaian hidup bersama dengannya.

(Wallahu'alam)

Difan

Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan dan santun

Previous Post Next Post